PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
Oleh: Sinta Rosanti
Oleh: Sinta Rosanti
Perubahan
lingkungan luar dunia pendidikan, mulai lingkungan sosial, ekonomi, teknologi,
sampai politik mengharuskan dunia pendidikan memikirkan kembali bagaimana
perubahan tersebut mempengaruhinya sebagai sebuah institusi sosial dan
bagaimana harus berinteraksi dengan perubahan tersebut. Salah satu perubahan
lingkungan yang sangat mempengaruhi dunia pendidikan adalah hadirnya teknologi
informasi (TI).
Teknologi
Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Peranan teknologi informasi bagi aktivitas manusia pada saat ini
memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi
kegiatan di berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap
perubahan – perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen
organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu
sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia.
Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap
dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001),
dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses
pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke
di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4)
fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu
nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan
menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet,
e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya
dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan
media-media tersebut.
B. Teknologi Dan
Hubungannya Dengan Metodologi Pembelajaran
Kata
teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu yang berupa mesin
atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun sesungguhnya teknologi
pendidikan memiliki makna yang lebih luas, karena teknologi pendidikan
merupakan perpaduan dari unsur manusia, mesin, ide, prosedur, dan
pengelolaannya (Hoba, 1977) kemudian pengertian tersebut akan lebih jelas
dengan pengertian bahwa pada hakikatnya teknologi adalah penerapan dari ilmu
atau pengetahuan lain yang terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis.
Keberadaan
teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab teknologi
lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh
manusia. Berkaitan dengan hal tersebut, maka teknologi pendidikan juga dapat
dipandang sebagai suatu produk dan proses. Sebagai suatu produk teknologi
pendidikan mudah dipahami karena sifatnya lebih konkrit seperti radio,
televisi, proyektor, OHP dan sebagainya. Sebagai sebuah proses teknologi
pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal ini teknologi pendidikan bisa dipahami
sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang,
prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari
jalan untuk mengatasi permasalahan, melaksanakan, menilai, dan mengelola
pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia.
Sejalan
dengan hal tersebut, maka lahirnya teknologi pendidikan dari adanya
permasalahan dalam pendidikan.Permasalahan pendidikan yang mencuat saat ini,
meliputi pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu /
kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih
dirasakan oleh pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi
adalah masalah kualitas, tentu saja ini dapat di pecahkan melalui pendekatan
teknologipendidikan.
C. Pengembangan Teknologi Sebagai Bahan Ajar
Bahan ajar
dalam pendidikan teknologi dikembangkan atas dasar:
1.
Pokok-pokok
bahasan yang paling essensial dan representatif untuk
dijadikan objek belajar bagi pencapaian tujuan pendidikan.
2.
Pokok
bahasan, konsep, serta prinsip atau mode of inquery sebagai objek
belajar yang memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan dan memiliki
hubungan untuk berkembang, mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan,
dan memanfaatkannya untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak terencana.
Atas dasar
landasan pemikiran tersebut, maka ruang lingkup kajian pendidikan teknologi
yang dikembangkan dapat mencakup sebagai berikut :
1. Pilar teknologi, yaitu aspek-aspek yang
diproses untuk menghasilkan sesuatu produk teknologi yang merupakan bahan ajar
tentang materi/bahan, energi, dan informasi.
2. Domain teknologi, yaitu suatu fokus bahan
kajian yang digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan bahan pelajaran yang
terdiri atas :
a. Teknologi
dan masyarakat (berintikan teknologi untuk kehidupan
sehari-hari,industri,profesi, dan lingkungan hidup).
b. Produk
teknologi dan sistem (berintikan bahan,energi, dan sistem),dan
c. Perancangan
dan pembuatan karya teknologi (berintikan gambar dan perancangan, pembuatan dan
kaji ulang perancangan).
3. Area teknologi, yaitu batas kawasan teknologi
dalam program pendidikan teknologi, hal ini antara lain teknologi produksi,
teknologi komunikasi, teknologi energi, dan bioteknologi
D. Peran Teknologi
Informasi Dalam Modernisasi Pendidikan
Menurut
Resnick (2002) ada tiga hal penting yang harus dipikirkan ulang terkait dengan
modernisasi pendidikan : (1) bagaimana kita belajar (how people learn);
(2) apa yang kita pelajari (what people learn); dan (3) kapan dan dimana
kita belajar (where and when people learn). Dengan mencermati jawaban
atas ketiga pertanyaan ini, dan potensi TI yang bisa dimanfaatkan seperti telah
diuraikan sebelumnya, maka peran TI dalam moderninasi pendidikan bangsa dapat
dirumuskan.
Peranan
yang bisa dilakukan TI dalam model pembelajaran ini sangat jelas.
Hadirnya e-learning dengan semua variasi tingkatannya telah
memfasilitasi perubahan ini. Secara umum, e-learning dapat
didefinisikan sebagai pembelajaran yang disampaikan melalui semua media
elektronik termasuk, Internet, intranet, extranet, satelit, audio /
video tape, TV interaktif, dan CD ROM. Menurut Kirkpatrick
(2001), e-learning telah mendorong demokratisasi pengajaran
dan proses pembelajaran dengan memberikan kendali yang lebih besar dalam
pembelajaran kepada siswa. Hal ini sangat sesuai dengan prinsip penyelenggaraan
pendidikan nasional seperti termaktub dalam Pasal 4 Undang – Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa “pendidikan
diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,
dan kemajemukan bangsa”.
Secara
umum, peranan e-learning dalam proses pembelajaran dapat
dikelompokkan menjadi dua: komplementer dan substitusi.
Yang pertama mengandaikan bahwa cara pembelajaran dengan pertemuan tatap-muka
masih berjalan tetapi ditambah dengan model interaksi berbantuan TI, sedang
yang kedua sebagian besar proses pembelajaran dilakukan berbantuan TI. Saat
ini, regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah juga telah
memfasilitasi pemanfaatan e-learning sebagai substitusi proses
pembelajaran konvensional. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.
107/U/2001 dengan jelas membuka koridor untuk menyelenggarakan pendidikan jarak
jauh di mana e-learning dapat masuk memainkan peran.
E. Fungsi Teknologi Informasi
dan Komunikasi dalam Pembelajaran
Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu : (1) Teknologi berfungsi sebagai alat, dalam hal(literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai
sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah
kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram
sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan
prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi tidak
ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator,
transmiter, dan evaluator.
Disinilah
peran dan fungsi teknologi informasi untuk menghilangkan berkembangnya sel dua,
tiga dan empat berkembang di banyak institusi pendidikan yaitu dengan cara: (1)
Meminimalisir kelemahan internal dengan mengadakan perkenalan teknologi
informasi global dengan alat teknologi informasi itu sendiri (radio, televisi,
computer ) . (2) Mengembangkan teknologi informasi menjangkau seluruh daerah
dengan teknologi informasi itu sendiri (Wireless Network connection, LAN ). (3)
Pengembangan warga institusi pendidikan menjadi masyarakat berbasis teknologi
informasi agar dapat terdampingan dengan teknologi informasi melalui alat-alat
teknologi informasi.
Peran dan
fungsi teknologi informasi dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen
dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia
pendidikan terkemuka di Amerika, Alavi dan Gallupe (2003:87) menemukan beberapa
tujuan pemanfaatan TI, yaitu : memperbaiki competitive positioning;
meningkatkan brand image;
meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran; meningkatkan kepuasan siswa;
meningkatkan pendapatan; memperluas basis siswa; meningkatkan kualitas
pelayanan; mengurangi biaya operasi; dan mengembangkan produk dan layanan baru.
Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak institusi pendidikan di
Indonesia yang berlomba-lomba berinvestasi dalam bidang TI untuk memenangkan
persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu untuk memenangkan pendidikan yang
bermutu maka disolusikan untuk memposisikan institusi pendidikan pada sel satu
yaitu lingkungan peluang yang menguntungkan dan kekuatan internal yang kuat.
F. Teknologi
Informasi Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
bahasa Inggris, sangat berhubungan dengan penggunaaan komputer. “ICT tends to be preferred term replacing IT
(Information Technology), because it shows the importance of electronic
communication such as e-mail, the web and videoconferencing, as well as
computer aspect.” (Davies, et al, 2005:3). Komputer menjadi bagian penting
dalam pengembangan pemanfaatan TIK. Komputer tidak hanya sebagai alat elektonik
yang memudahkan guru untuk membuat bahan ajar dengan mengunakan microsoft
office (word, exel dan power point). Melainkan juga sebagai alat komunikasi,
karena sekarang ini dengan mudahnya komunikasi dapat terjalin walaupun jaraknya
ribuan kilometer. Hal tersebut dapat terjadi dengan adanya fasilitas email, videoconference, etc. Perkembangan internet yang pesat, akan
menjadi suatu yang bermanfaat jika guru dapat melihat peluangnya untuk pembelajaran
bahasa Inggris.
Berbagai alat teknologi informasi dan
komunikasi bisa dimanfaatkan oleh guru untuk membantu mereka dalam proses
belajar mengajar di kelas. Teknologi ini juga membuat metode yang digunakan
dalam penyampian materi menjadi lebih bervariasi. Dengan metode yang
bervariasi, diharapkan para murid yang mengikuti proses belajar mengajar di
kelas tidak menjadi bosan dalam menangkap materi. Variasi yang dimaksud di sini
adalah bahwa guru tidak hanya menyajikan materi secara lisan namun juga secara
visual, audion maupun gabungan audio visual. Keanekaragaman tersebut bisa
dicapai dengan bantuan berbagai macam alat teknologi informasi dan
komunikasi.
Berikut ini beberapa platform dan aplikasi yang
sangat efektif dalam pembelajaran Bahasa Inggris dan beberapa juga bisa
digunakan di mata pelajaran yang lain:
Quipper school adalah platform yang didesain untuk
pembelajaran di kelas. Platform ini bisa digunakan untuk guru dan siswa SMA dan
SMP. Beberapa fitur keunggulan Quipper School;
Tampilan Quipper School
· Sudah dilengkapi dengan kurikukulum
2013. Ini fitur yang paling keren dari Quipper School. Karena sudah
dilengkapi dengan kurikulum 2013, makanya para guru sudah tidak pusing lagi
cari contoh-contoh soal.
· Biasanya quipper school digunakan sebagai
PR bagi siswa-siswa. Mereka membaca materi dulu, kemudian mengerjakan PR
kapanpun dan dimanapun.
·
Quipper school bisa dibuka via
smartphone, tablet atau komputer pc/laptop
· Hasil kinerja siswa bisa dipantau
secara online. Ketika siswa sudah mengerjakan tugas yang diminta, kita bisa
melihat hasil siswa secara langsung. Quipper school mempunyai fitur performance
yang bisa melihat hasil kinerja siswa-siswa secara pribadi. Sehingga para guru
dapat menilai siswa sesuai dengan performance masing-masing.
·
Quipper School juga memiliki fitur
pesan. Siswa yang memiliki kesulitan dalam menjawab soal bisa bertanya kepada
guru melalui pesan. Quipper school akan menginfokan kalau siswa sedang
bertanya, sehingga guru bisa segera merespon dan menjawab pertanyaan siswa
kapanpun lewat smartphone guru.
2.
Edmodo
Di Edmodo, para guru bisa bereksplorasi dalam hal tugas
dan kuis yang akan diberikan kepada siswa. Saya biasanya membuat online
assignment/quiz untuk siswa-siswi saya. Tampilan edmodo yang mirip salah satu
media sosial terbesar di dunia membuat para siswa juga menyukai Edmodo.
Edmodo Wall
Berikut
keunggulan Edmodo;
· Mempunyai timeline layaknya sosial
media. Siswa bisa saling berinteraksi dengan guru dan siswa lain.
· Edmodo mempunyai fitur untuk orang tua
siswa, sehingga orang tua siswa bisa ikut memantau tugas-tugas siswa. Guru pun
akhirnya bisa menginformasikan kepada orang-tua tentang perkembangan siswa
dalam kelas.
· Edmodo sudah memiliki fitur online assignment, quiz, dan polling. Kalau
quipper school untuk PR, biasanya edmodo digunakan untuk tugas dalam kelas.
Edmodo sudah menyediakan timer,
sehingga tugas bisa diselesaikan dengan waktu yang bersamaan.
· Para guru juga bisa saling berkoneksi
dengan guru-guru dari seluruh dunia. Caranya dengan mengikuti beberapa
komunitas guru yang sesuai denga minat anda.
· Edmodo sudah bisa di unduh di google play dan i-store jadi semakin memudahkan para guru memantau tugas siswa,
berhubungan dengan orang tua dan guru-guru lain.
3.
Socrative
Socrative hampir sama dengan Edmodo dan Quipper school.
Bedanya socrative memiliki fitur online quiz yang guru bisa modifikasi sesuai
keinginan dan bisa membuatnya seperti mock test. Tampilan yang cerah membuat
para siswa akan menyukai Socrative. Para guru juga sudah bisa mngunduh di
google play dan i-store aplikasinya.
Tampilan muka
Socrative.
4.
Padlet
Saya menganggap padlet seperti virtual wall di kelas.
Kenapa demikian? Karena siswa dan guru bisa menulis apa saja di padlet.
Tampilan yang seperti papan tulis yang membuat saya tertarik untuk
menggunakannya dalam pembelajaran di kelas. Salah satu alasan paling utama adalah
waktu Bahasa Inggris hanya 2 JP (Jam pelajaran) sehingga guru berfikir akan
sangat membuang waktu jika meminta siswa maju ke depan hanya untuk sekedar
menulis kalimat atau jawaban dari sebuah tugas.
Virtual Wall Padlet
Padlet bisa menjadi tempat para siswa untuk
mengembangkan writing skill mereka dan
hasil kegiatan mereka bisa disimpan dan akan menjadi bagian penilaian
keterampilan untuk siswa. Biasanya ada saja siswa yang malu untuk bertanya di
kelas. Padlet kemudian menjadi sarana yang bagus untuk siswa-siswa yang malu
bertanya langsung. Mereka tinggal mengetik di padlet, dan guru bisa membaca
pertanyaan mereka dan menjawabnya langsung
5. Jing
Biasanya kalau untuk capture layar kita menggunakan ‘prt sc sysrq’. Jing adalah aplikasi capture yang bisa diatur. Kalau capture layar laptop biasanya full
screen, di jing kita bisa mengatur yang mana yang ingin kita capture. Di jing menyediakan pembuatan
video. Nah disini letak kerennya apliksi Jing. Para siswa mengunduh tugas essay/writing mereka di Edmodo, guru
membacanya satu persatu, kemudian guru menggunakan Jing untuk mengoreksi hasil essay/writing siswa. Hasil feedback
dengan menggunakan video di Jing kemudian guru kirim ke siswa masing-masing.
Dua skill yang mereka bisa latih
dengan penggunaan Jing. Pertama, listening skill. Mereka bisa
mendengarkan suara guru dan memahami feedback yang guru berikan. Kedua, Writing
Skill. Para siswa bisa segera memperbaiki essay/writing mereka setelah
mendapatkan feedback. Jing bisa diinstall secara gratis di pc/laptop
anda masing-masing. No worry!!
Platform ini sangat memudahkan para guru Bahasa Inggris
atau Bahasa Asing lainnya untuk pengembangan listening skill para siswa. Guru mengetik kalimat, Acapella secara
sintetis akan mengolah kalimat-kalimat tersebut menjadi suara yang kita
inginkan. Bagi saya, acapella memudahkan saya untuk mengajarkan siswa
tentang listening dan pronunciation yang berbeda
antara British English dan American English. Di Acapella, saya bisa memilih
aksen dan gender pembicara yang diinginkan.
Guru mengetik
kalimat, Acapella akan mengubahnya menjadi suara
7. Vocaroo
Kalau Acapella untuk mendengarkan suara dengan aksen dan
gender yang diinginkan, nah Kalau Vocaroo untuk merekam suara.
Tampilan Vocaroo
8. Booktrack
Platform ini sangat menyenangkan. Siswa bisa meningkatkan
reading
skill mereka sambil mendengarkan musik. Tugaskan siswa anda untuk
membaca buku di booktrack, mereka
akan membaca sambil mendengarkan musik yang sesuai dengan alur cerita buku.
Kita juga bisa membuat menugaskan siswa untuk membuat cerita dalam booktrack
dan mendesain sendiri musik yang mereka suka. Jadi selain untuk reading skill, platform ini juga
bisa digunakan untuk writing
skill.
Pilih e-book
yang ada, baca dan dengarkan musik yang keren. Ini mampu menstimulasi siswa
untuk membaca lebih nyaman.
Platform –platform diatas semuanya dapat digunakan di dalam pembelajaran bahasa Inggris dan mata pelajaran lain kelas, karena dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar. Hampir
sebagian besar siswa tidak lagi menunggu lama untuk mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan. Guru zaman sekarang dituntut
untuk tahu dan mampu mengenal minat siswa-siswanya. Siswa zaman sekarang lebih
suka memegang smartphone, tablet, dan laptop mereka dibanding menulis di buku
pelajaran mereka. Mereka lebih suka berinteraksi di dunia digital dibanding
berinteraksi langsung. Kebiasaan-kebiasaan para siswa inilah yang harus
dicermati oleh seorang guru untuk melakukan pendekatan pembelajaran yang
menarik siswa. Penggunaan teknologi menjadi jawaban untuk merangsang siswa
untuk belajar lebih baik dengan hasil yang lebih baik pula. Walaupun
kendala-kendala seperti fasilitas dan jaringan internet yang lemah tetap
menjadi persoalan yang belum bisa diselesaikan, tetapi sebagai guru harus percaya bahwa siswa dapat
menerapkan kompetensi-kompetensi dalam 21st century
education yang dapat membuat mereka bersaing di masa akan datang.
Referensi:
Haryanto, Edy. (2008). Teknologi
Informasi dan Komunikasi: Konsep dan Perkembangannya. Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran
http://blog.tp.ac.id/fungsi-teknologi-informasi-dan-komunikasi-dalam-pembelajaran#ixzz1q8JV1W2E.
Diakses pada tanggal 4 Maret 2018
https://nurcahyonotrimuda.wordpress.com/artikel/tik-sebagai-media-pembelajaran/.
Diakses pada
tanggal 4 Maret 2018
https://nurcahyonotrimuda.wordpress.com/artikel/tik-sebagai-media-pembelajaran/http://laguaz.net/listen-song/hello-0wsheOWCbz.
Diakses pada tanggal 4 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.