Senin, 05 Maret 2018

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS


Oleh: Sinta Rosanti




A. Pendahuluan
Perubahan lingkungan luar dunia pendidikan, mulai lingkungan sosial, ekonomi, teknologi, sampai politik mengharuskan dunia pendidikan memikirkan kembali bagaimana perubahan tersebut mempengaruhinya sebagai sebuah institusi sosial dan bagaimana harus berinteraksi dengan perubahan tersebut. Salah satu perubahan lingkungan yang sangat mempengaruhi dunia pendidikan adalah hadirnya teknologi informasi (TI).
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi bagi aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan di berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan – perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyataKomunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.

B.    Teknologi Dan Hubungannya Dengan Metodologi Pembelajaran
Kata teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu yang berupa mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun sesungguhnya teknologi pendidikan memiliki makna yang lebih luas, karena teknologi pendidikan merupakan perpaduan dari unsur manusia, mesin, ide, prosedur, dan pengelolaannya (Hoba, 1977) kemudian pengertian tersebut akan lebih jelas dengan pengertian bahwa pada hakikatnya teknologi adalah penerapan dari ilmu atau pengetahuan lain yang terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis.
Keberadaan teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Berkaitan dengan hal tersebut, maka teknologi pendidikan juga dapat dipandang sebagai suatu produk dan proses. Sebagai suatu produk teknologi pendidikan mudah dipahami karena sifatnya lebih konkrit seperti radio, televisi, proyektor, OHP dan sebagainya. Sebagai sebuah proses teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal ini teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia.  
Sejalan dengan hal tersebut, maka lahirnya teknologi pendidikan dari adanya permasalahan dalam pendidikan.Permasalahan pendidikan yang mencuat saat ini, meliputi pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu / kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah masalah kualitas, tentu saja ini dapat di pecahkan melalui pendekatan teknologipendidikan.

C.     Pengembangan Teknologi Sebagai Bahan Ajar
Bahan ajar dalam pendidikan teknologi dikembangkan atas dasar:
1.        Pokok-pokok bahasan yang paling essensial dan representatif untuk dijadikan objek belajar bagi pencapaian tujuan pendidikan.
2.        Pokok bahasan, konsep, serta prinsip atau mode of inquery sebagai objek belajar yang memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan dan memiliki hubungan untuk berkembang, mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan, dan memanfaatkannya untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak terencana.
Atas dasar landasan pemikiran tersebut, maka ruang lingkup kajian pendidikan teknologi yang dikembangkan dapat mencakup sebagai berikut :
1.    Pilar teknologi, yaitu aspek-aspek yang diproses untuk menghasilkan sesuatu produk teknologi yang merupakan bahan ajar tentang materi/bahan, energi, dan informasi.
2.    Domain teknologi, yaitu suatu fokus bahan kajian yang digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan bahan pelajaran yang terdiri atas :
a.  Teknologi dan masyarakat (berintikan teknologi untuk kehidupan sehari-hari,industri,profesi, dan lingkungan hidup).
b. Produk teknologi dan sistem (berintikan bahan,energi, dan sistem),dan
c.  Perancangan dan pembuatan karya teknologi (berintikan gambar dan perancangan, pembuatan dan kaji ulang perancangan).
3.    Area teknologi, yaitu batas kawasan teknologi dalam program pendidikan teknologi, hal ini antara lain teknologi produksi, teknologi komunikasi, teknologi energi, dan bioteknologi

D.    Peran Teknologi Informasi Dalam Modernisasi Pendidikan
Menurut Resnick (2002) ada tiga hal penting yang harus dipikirkan ulang terkait dengan modernisasi pendidikan : (1) bagaimana kita belajar (how people learn); (2) apa yang kita pelajari (what people learn); dan (3) kapan dan dimana kita belajar (where and when people learn). Dengan mencermati jawaban atas ketiga pertanyaan ini, dan potensi TI yang bisa dimanfaatkan seperti telah diuraikan sebelumnya, maka peran TI dalam moderninasi pendidikan bangsa dapat dirumuskan.
Peranan yang bisa dilakukan TI dalam model pembelajaran ini sangat jelas. Hadirnya e-learning dengan semua variasi tingkatannya telah memfasilitasi perubahan ini. Secara umum, e-learning dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik termasuk, Internet, intranet, extranet, satelit, audio / video tape, TV interaktif, dan CD ROM. Menurut Kirkpatrick (2001), e-learning telah mendorong demokratisasi pengajaran dan proses pembelajaran dengan memberikan kendali yang lebih besar dalam pembelajaran kepada siswa. Hal ini sangat sesuai dengan prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional seperti termaktub dalam Pasal 4 Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa “pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa”.
Secara umum, peranan e-learning dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua: komplementer dan substitusi. Yang pertama mengandaikan bahwa cara pembelajaran dengan pertemuan tatap-muka masih berjalan tetapi ditambah dengan model interaksi berbantuan TI, sedang yang kedua sebagian besar proses pembelajaran dilakukan berbantuan TI. Saat ini, regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah juga telah memfasilitasi pemanfaatan e-learning sebagai substitusi proses pembelajaran konvensional. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 107/U/2001 dengan jelas membuka koridor untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh di mana e-learning dapat masuk memainkan peran.

E.    Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu : (1) Teknologi berfungsi sebagai alat, dalam hal(literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.
Disinilah peran dan fungsi teknologi informasi untuk menghilangkan berkembangnya sel dua, tiga dan empat berkembang di banyak institusi pendidikan yaitu dengan cara: (1) Meminimalisir kelemahan internal dengan mengadakan perkenalan teknologi informasi global dengan alat teknologi informasi itu sendiri (radio, televisi, computer ) . (2) Mengembangkan teknologi informasi menjangkau seluruh daerah dengan teknologi informasi itu sendiri (Wireless Network connection, LAN ). (3) Pengembangan warga institusi pendidikan menjadi masyarakat berbasis teknologi informasi agar dapat terdampingan dengan teknologi informasi melalui alat-alat teknologi informasi.
Peran dan fungsi teknologi informasi dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di Amerika, Alavi dan Gallupe (2003:87) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu : memperbaiki competitive positioning; meningkatkan brand image; meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran; meningkatkan kepuasan siswa; meningkatkan pendapatan; memperluas basis siswa; meningkatkan kualitas pelayanan; mengurangi biaya operasi; dan mengembangkan produk dan layanan baru. Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak institusi pendidikan di Indonesia yang berlomba-lomba berinvestasi dalam bidang TI untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu untuk memenangkan pendidikan yang bermutu maka disolusikan untuk memposisikan institusi pendidikan pada sel satu yaitu lingkungan peluang yang menguntungkan dan kekuatan internal yang kuat.

F.     Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran bahasa Inggris, sangat berhubungan dengan penggunaaan komputer. “ICT tends to be preferred term replacing IT (Information Technology), because it shows the importance of electronic communication such as e-mail, the web and videoconferencing, as well as computer aspect.” (Davies, et al, 2005:3). Komputer menjadi bagian penting dalam pengembangan pemanfaatan TIK. Komputer tidak hanya sebagai alat elektonik yang memudahkan guru untuk membuat bahan ajar dengan mengunakan microsoft office (word, exel dan power point). Melainkan juga sebagai alat komunikasi, karena sekarang ini dengan mudahnya komunikasi dapat terjalin walaupun jaraknya ribuan kilometer. Hal tersebut dapat terjadi dengan adanya fasilitas email, videoconference, etc. Perkembangan internet yang pesat, akan menjadi suatu yang bermanfaat jika guru dapat melihat peluangnya untuk pembelajaran bahasa Inggris.
Berbagai alat teknologi informasi dan komunikasi bisa dimanfaatkan oleh guru untuk membantu mereka dalam proses belajar mengajar di kelas. Teknologi ini juga membuat metode yang digunakan dalam penyampian materi menjadi lebih bervariasi. Dengan metode yang bervariasi, diharapkan para murid yang mengikuti proses belajar mengajar di kelas tidak menjadi bosan dalam menangkap materi. Variasi yang dimaksud di sini adalah bahwa guru tidak hanya menyajikan materi secara lisan namun juga secara visual, audion maupun gabungan audio visual. Keanekaragaman tersebut bisa dicapai dengan bantuan berbagai macam alat teknologi informasi dan komunikasi. 
Berikut ini beberapa platform dan aplikasi yang sangat efektif dalam pembelajaran Bahasa Inggris dan beberapa juga bisa digunakan di mata pelajaran yang lain:
1.      Quipper School
Quipper school adalah platform yang didesain untuk pembelajaran di kelas. Platform ini bisa digunakan untuk guru dan siswa SMA dan SMP.  Beberapa fitur keunggulan Quipper School;
Tampilan Quipper School
·    Sudah dilengkapi dengan kurikukulum 2013. Ini fitur yang paling keren dari Quipper School. Karena sudah dilengkapi dengan kurikulum 2013, makanya para guru sudah tidak pusing lagi cari contoh-contoh soal.
·      Biasanya quipper school digunakan sebagai PR bagi siswa-siswa. Mereka membaca materi dulu, kemudian mengerjakan PR kapanpun dan dimanapun.
·         Quipper school bisa dibuka via smartphone, tablet atau komputer pc/laptop
·   Hasil kinerja siswa bisa dipantau secara online. Ketika siswa sudah mengerjakan tugas yang diminta, kita bisa melihat hasil siswa secara langsung. Quipper school mempunyai fitur performance yang bisa melihat hasil kinerja siswa-siswa secara pribadi. Sehingga para guru dapat menilai siswa sesuai dengan performance masing-masing.
·         Quipper School juga memiliki fitur pesan. Siswa yang memiliki kesulitan dalam menjawab soal bisa bertanya kepada guru melalui pesan. Quipper school akan menginfokan kalau siswa sedang bertanya, sehingga guru bisa segera merespon dan menjawab pertanyaan siswa kapanpun lewat smartphone guru.

2.      Edmodo
Di Edmodo, para guru bisa bereksplorasi dalam hal tugas dan kuis yang akan diberikan kepada siswa. Saya biasanya membuat online assignment/quiz untuk siswa-siswi saya. Tampilan edmodo yang mirip salah satu media sosial terbesar di dunia membuat para siswa juga menyukai Edmodo.

Edmodo Wall
Berikut keunggulan Edmodo;
·     Mempunyai timeline layaknya sosial media. Siswa bisa saling berinteraksi dengan guru dan siswa lain.
·      Edmodo mempunyai fitur untuk orang tua siswa, sehingga orang tua siswa bisa ikut memantau tugas-tugas siswa. Guru pun akhirnya bisa menginformasikan kepada orang-tua tentang perkembangan siswa dalam kelas.
·    Edmodo sudah memiliki fitur online assignment, quiz, dan polling. Kalau quipper school untuk PR, biasanya edmodo digunakan untuk tugas dalam kelas. Edmodo sudah menyediakan timer, sehingga tugas bisa diselesaikan dengan waktu yang bersamaan.
·   Para guru juga bisa saling berkoneksi dengan guru-guru dari seluruh dunia. Caranya dengan mengikuti beberapa komunitas guru yang sesuai denga minat anda.
·   Edmodo sudah bisa di unduh di google play dan i-store jadi semakin memudahkan para guru memantau tugas siswa, berhubungan dengan orang tua dan guru-guru lain.

3.      Socrative
Socrative hampir sama dengan Edmodo dan Quipper school. Bedanya socrative memiliki fitur online quiz yang guru bisa modifikasi sesuai keinginan dan bisa membuatnya seperti mock test. Tampilan yang cerah membuat para siswa akan menyukai Socrative. Para guru juga sudah bisa mngunduh di google play dan i-store aplikasinya.

Tampilan muka Socrative.
4.      Padlet
Saya menganggap padlet seperti virtual wall di kelas. Kenapa demikian? Karena siswa dan guru bisa menulis apa saja di padlet. Tampilan yang seperti  papan tulis yang membuat saya tertarik untuk menggunakannya dalam pembelajaran di kelas. Salah satu alasan paling utama adalah waktu Bahasa Inggris hanya 2 JP (Jam pelajaran) sehingga guru berfikir akan sangat membuang waktu jika meminta siswa maju ke depan hanya untuk sekedar menulis kalimat atau jawaban dari sebuah tugas.

Virtual Wall Padlet
Padlet bisa menjadi tempat para siswa untuk mengembangkan writing skill mereka dan hasil kegiatan mereka bisa disimpan dan akan menjadi bagian penilaian keterampilan untuk siswa. Biasanya ada saja siswa yang malu untuk bertanya di kelas. Padlet kemudian menjadi sarana yang bagus untuk siswa-siswa yang malu bertanya langsung. Mereka tinggal mengetik di padlet, dan guru bisa membaca pertanyaan mereka dan menjawabnya langsung
5.      Jing
Biasanya kalau untuk capture layar kita menggunakan ‘prt sc sysrq’. Jing adalah aplikasi capture yang bisa diatur. Kalau capture layar laptop biasanya full screen, di jing kita bisa mengatur yang mana yang ingin kita capture. Di jing menyediakan pembuatan video. Nah disini letak kerennya apliksi Jing. Para siswa mengunduh tugas essay/writing mereka di Edmodo, guru membacanya satu persatu, kemudian guru menggunakan Jing untuk mengoreksi hasil essay/writing siswa. Hasil feedback dengan menggunakan video di Jing kemudian guru kirim ke siswa masing-masing. Dua skill yang mereka bisa latih dengan penggunaan Jing. Pertama, listening skill. Mereka bisa mendengarkan suara guru dan memahami feedback yang guru berikan. Kedua, Writing Skill. Para siswa bisa segera memperbaiki essay/writing mereka setelah mendapatkan feedback. Jing bisa diinstall secara gratis di pc/laptop anda masing-masing. No worry!!

6.      Acapela Group
Platform ini sangat memudahkan para guru Bahasa Inggris atau Bahasa Asing lainnya untuk pengembangan listening skill para siswa. Guru mengetik kalimat, Acapella secara sintetis akan mengolah kalimat-kalimat tersebut menjadi suara yang kita inginkan. Bagi saya, acapella memudahkan saya untuk mengajarkan siswa tentang listening dan pronunciation yang berbeda antara British English dan American English. Di Acapella, saya bisa memilih aksen dan gender pembicara yang diinginkan.

Guru mengetik kalimat, Acapella akan mengubahnya menjadi suara 
7.    Vocaroo
Kalau Acapella untuk mendengarkan suara dengan aksen dan gender yang diinginkan, nah Kalau Vocaroo untuk merekam suara.
Tampilan Vocaroo
8.    Booktrack
Platform ini sangat menyenangkan. Siswa bisa meningkatkan reading skill mereka  sambil mendengarkan musik. Tugaskan siswa anda untuk membaca buku di booktrack, mereka akan membaca sambil mendengarkan musik yang sesuai dengan alur cerita buku. Kita juga bisa membuat menugaskan siswa untuk membuat cerita dalam booktrack dan mendesain sendiri musik yang mereka suka. Jadi selain untuk reading skill, platform ini juga bisa digunakan untuk writing skill.

Pilih e-book yang ada, baca dan dengarkan musik yang keren. Ini mampu menstimulasi siswa untuk membaca lebih nyaman.
Platform –platform diatas semuanya dapat digunakan di dalam pembelajaran bahasa Inggris dan mata pelajaran lain kelas, karena dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar. Hampir sebagian besar siswa tidak lagi menunggu lama untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Guru zaman sekarang dituntut untuk tahu dan mampu mengenal minat siswa-siswanya. Siswa zaman sekarang lebih suka memegang smartphone, tablet, dan laptop mereka dibanding menulis di buku pelajaran mereka. Mereka lebih suka berinteraksi di dunia digital dibanding berinteraksi langsung.  Kebiasaan-kebiasaan para siswa inilah yang harus dicermati oleh seorang guru untuk melakukan pendekatan pembelajaran yang menarik siswa. Penggunaan teknologi menjadi jawaban untuk merangsang siswa untuk belajar lebih baik dengan hasil yang lebih baik pula. Walaupun kendala-kendala seperti fasilitas dan jaringan internet yang lemah tetap menjadi persoalan yang belum bisa diselesaikan, tetapi sebagai guru harus percaya bahwa siswa dapat menerapkan  kompetensi-kompetensi dalam 21st century education yang dapat membuat mereka bersaing di masa akan datang.

Referensi:
Haryanto, Edy. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi: Konsep dan PerkembangannyaPemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran
https://nurcahyonotrimuda.wordpress.com/artikel/tik-sebagai-media-pembelajaran/http://laguaz.net/listen-song/hello-0wsheOWCbz. Diakses pada tanggal 4 Maret 2018

Tidak ada komentar: