Selasa, 12 Juli 2022

AKSI NYATA: PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID PROGRAM PEKAN OLAH RAGA ANTAR WARGA SEKOLAH

Oleh Sinta Rosanti

(CGP Angkatan 4 Kabupaten Garut)


“Pendidikan diartikan sebagai tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak; menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat” (Ki Hajar Dewantara)

 

A.     FACT

1.      Latar Belakang

Konsep Pendidikan Nasional di Indonesia menempatkan aspek lingkungan sebagai tempat untuk berkontribusi dalam pendidikan bagi anak. Dimana aspek lingkungan ini dibagi menjadi tiga yakni lingkungan keluarga, lingkungan perguruan/sekolah dan lingkungan masyarakat. Konsep ini dikemukakan oleh bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara. Konsep yang beliau kemukakan kita kenal dengan Tri Pusat Pendidikan. Ketiga pusat Pendidikan tersebut memiliki peranan penting yang seimbang dalam keberhasilan pendidikan dan saling terkait satu dengan lainnya. Ketiganya menunjang sukses dan tidaknya proses pembelajaran bagi anak.

Pendidikan holistik adalah pendidikan untuk membangun tumbuh kembang anak dengan mengembangkan segala potensi yang ada pada diri anak secara seimbang yang nantinya menghasilkan kebijaksanaan dan nilai-nilai kemanusiaan sehingga dapat melahirkan generasi bangsa yang merupakan cikal bakal dari Profil Pelajar Pancasila yang Beriman dan Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia: Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, pelajar yang memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Mandiri: Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya dan memiliki kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapinya. Bernalar Kritis: Pelajar Indonesia yang mampu secara objektif memproses informasi, baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Gotong Royong: Pelajar Indonesia yang memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama, berkolaborasi dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Berkebhinekaan Global: Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Filosofi Ki Hadjar Dewantara anak tumbuh sesuai dengan kodratnya masing-masing artinya bahwa mereka dapat mengembangkan potensi yang dimiliki untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya. Mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki murid dapat dilakukan guru dengan mengidentifikasi apa yang menjadi minat mereka dan keahliannya. Murid di SMA Negeri 22 Garut memiliki keanekaragaman bakat yang dimiliki, mereka ahli dalam hal tertentu seperti ada yang bisa bermain sepak bola, bola volley, futsal, dll. Hal tersebut bisa dikembangkan dan menjadi landasan mereka untuk menggapai prestasi melalui kegiatan atau program yang dinamakan Program Pekan Olah Raga Antar Warga Sekolah (Murid, Guru dan Tenaga Administrasi Sekolah)

 

2.   Kegiatan Aksi Nyata

Pekan Olah Raga Antar Warga Sekolah adalah salah satu program yang melibatkan murid dan seluruh warga  sekolah untuk mengembangkan minat dan bakatnya dalam bidang olahraga. Selain mengembangkan minat dan bakat mereka, kegiatan ini juga melibatkan suara, pilihan dan kepemilikan murid. Suara murid yakni murid dapat menyampaikan aspirasinya terhadap program berupa semangat dan keinginan yang kuat. Pilihan murid yakni murid bebas memilih lomba atau kegiatan apa yang diminatinya sesuai dengan bakat yang dimiliki. Sedangkan kepemilikan murid adalah mengajak murid untuk ikutserta dalam program ini, antusias murid sangat diperlukan sehingga program dapat berjalan dengan baik.

Melalui program atau kegiatan Pekan Olah Raga Antar Warga Sekolah ini dapat mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana, melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya, dan menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan.

Aksi nyata pengelolaan program yang berdampak pada murid di maksudkan untuk mewujudkan kepemimpinan murid yang melibatkan suara, pilihan, dan kepemimpinan murid. Program ini diharapkan dapat memenuhi beberapa nilai-nilai dalam profil pelajar pancasila seperti berakhlak mulia, gotong royong, mandiri, dan kreatif. Program ini dilakukan setelah penilaian akhir semester dengan tujuan mengembangkan minat dan bakat murid dalam bidang olahraga. Selain itu tujuan lain dari aksi nyata ini adalah menjalin kolaborasi dengan warga sekolah dalam pemanfaatan aset yang dimiliki sekolah dengan melibatkan modal manusia, lingkungan, fisik, dan finansial

 

3.   Hasil Aksi Nyata

Dengan terlaksananya program Pekan Olah Raga Antar Warga Sekolah ini, maka program ini pada dasarnya di rancang sebagai wadah untuk menyalurkan bakat murid di sekolah dalam bidang olahraga. Murid sangat perlu mengembangkan bakatnya agar lahir generasi terbaik penerus bangsa. Kegiatan ini sangat berdampak pada murid yang dapat membiasakan kepemimpinan murid dengan melibatkan suara, pilihan, dan kepemilikan murid.

Hasil aksi nyata di SMAN 22 Garut ini menunjukan bahwa adanya semangat dan antusias keikutsertaan dari semua warga sekolah baik guru, tenaga administrasi sekolah, maupun murid. Kepala sekolah sebagai penanggungjawab kegiatan sangat mendukung diadakannya program ini. Guru sebagai panitia atau juri dalam lomba terlihat sangat memerhatikan saat berjalannya lomba dan murid sangat semangat mengikuti lomba karena membawa nama kelas mereka pada saat pertandingan tentunya menjadi kebanggaan bagi mereka sendiri dan tak lepas dari bimbingan dan dukungan dari wali kelas mereka.

 Pekan Olah Raga Antar Warga Sekolah di laksanakan setiap akhir penilaian semester selama sepekan sebelum penerimaan laporan hasil belajar. Berbagai macam lomba bidang olah raga yang terdapat dalam kegiatan ini, seperti pertandingan bola volley, bola basket, dan futsal. Lomba-lomba tersebut tentunya sangat berdampak pada murid terutama dalam mengembangkan bakat yang mereka miliki dan kepemimpinan murid. Selain itu juga sekolah sangat berperan dalam kegiatan ini karena melibatkan aset yang dimiliki sekolah seperti modal manusia, lingkungan, fisik, dan finansial. Modal manusia seperti guru dan murid, modal lingkungan seperti lapangan yang cukup luas yang dapat dipakai sebagai sarana pertandingan olahraga, dan modal finansial sebagai sumber pendanaan program dari sekolah. Sehingga dengan terlaksananya program ini secara rutin setiap akhir semester maka akan terwujud lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana, lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya, dan lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan

 

B.     Feeling (Perasaan)

Perasaan saya pada saat merencanakan aksi nyata ini saya merasa tertantang karena program ini melibatkan seluruh warga sekolah terutama guru dan murid. Kepala Sekolah dalam hal ini sebagai penanggung jawab, Tim Kesiswaan dan guru sebagai penyelenggara dan panitia lomba sekaligus sebagai tim penilai, seluruh warga sekolah, termasuk murid sebagai peserta lomba. Pembentukan panitia mendorong  kolaborasi dengan rekan guru lainnya yang terlibat tentunya membutuhkan perencanaan yang matang agar program terlaksana dengan baik.

Perasaan saya saat program ini terlaksana, saya merasa bahagia dan bangga. Bahagia bisa berkolaborasi dengan rekan guru lainnya dalam pelaksanaan program sehingga program ini dapat terlaksana dengan baik dan saya sendiri juga terlibat  sebagai panitia. Bangga bisa melihat warga sekolah, terutama murid dapat berekspresi dan mengembangkan bakat yang mereka miliki dengan semangat dan antusias dari mereka saat mengikuti program Pekan Olah Raga Antar Warga Sekolah ini.

 

C.      Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran yang saya dapat dari program Pekan Olah Raga Antar Warga Sekolah yaitu saya semakin sadar bahwa program yang berdampak pada murid berperan penting dalam proses pembelajaran murid baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam melakukan aksi nyata ini, saya juga menemukan kegagalan dan keberhasilan. Kegagalan dari aksi nyata program ini adalah tidak semua warga sekolah dapat mengikuti kegiatan tersebut, karena hanya beberapa perwakilan kelas yang memiliki bakat, minat dan potensi saja yang mengikutinya. Sedangkan keberhasilan dari program ini sangat berdampak pada murid di mana melalui program ini kita dapat melihat bakat yang dimiliki murid dalam bidang olahraga yang dapat dikembangkan ke depannya agar murid mencapai prestasi sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Selain itu program ini juga sangat melatih kepemimpinan murid, mereka sangat percaya diri menyalurkan bakatnya, adanya kolaborasi dengan seluruh warga sekolah agar mereka ikut serta mengikuti lomba dan menjadi juara mewakili kelasnya mencerminkan profil pelajar pancasila.

Aksi nyata ini juga memberikan banyak pelajaran penting bagi saya, yaitu bagaimana menyusun suatu program yang berdampak pada murid melalui pendekatan inkuiri apresiatif BAGJA, dan melaksanakan MELR (Monitoring, Evaluasi, Learning dan Reporting), serta menerapkan Manajemen Risiko dalam setiap program yang dilaksanakan.

Selain itu saya menyadari pentingnya menjalin kerjasama dan kolaborasi dengan warga sekolah dalam hal ini berkoordinasi dengan Kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan, rekan guru dan TAS yang turut membantu terlaksananya program, dan murid sebagai target utama dalam pelaksanaan program ini.  Rasa percaya diri saya juga mulai meningkat dalam mengaktualisasikan apa yang menjadi program bagi murid.

 

D.     Future (Penerapan ke depan)

Berdasarkan hasil aksi nyata yang telah dijalankan, maka rencana kegiatan yang akan diterapkan ke depan agar program yang dilaksanakan dapat diterapkan secara rutin dan lebih baik dari kegiatan saat ini. Kegiatan ekstrakurikuler bidang olah raga di dorong untuk lebih membantu murid dalam mengembangkan bakat, minat dan potensi mereka sesuai dengan bidangnya masing-masing. Selain itu, kegiatan Pekan Olah Raga Antar Warga Sekolah selanjutnya diharapkan dapat menyelenggarakan pertandingan olah raga yang lebih variatif seperti ditambah dengan kegiatan pertandingan olah raga tenis meja, badminton, atletik, dll.

Ke depannya persiapan kegiatan dapat dilakukan dengan rentang waktu lebih lama, agar hasilnya  semakin optimal. Kegiatan ini akan berjalan berkelanjutan dengan menerapkan Monitoring dan Evaluasi yang beriringan karena sumber belajar lingkungan siswa sangatlah mendukung proses pembelajaran murid.

 

E.      Dokumentasi Kegiatan


Gambar 1.1. Rapat Koordinasi dan Persiapan Kegiatan

Gambar 1.2. Rapat Koordinasi dan Persiapan dengan Murid  (Pengurus OSIS)

Gambar 1.3. Sosialisasi Program Kegiatan

Gambar 1.4. Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 1.5. Pelaksanaan Kegiatan


Gambar 1.6. Pemenang Lomba 

F. Video Refleksi Aksi Nyata