Oleh Sinta Rosanti
(CGP Angkatan 4 Kabupaten Garut)
“Pendidikan diartikan sebagai tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak; menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat” (Ki Hajar Dewantara)
A. FACT
1.
Latar Belakang
Konsep Pendidikan Nasional di Indonesia
menempatkan aspek lingkungan sebagai tempat untuk berkontribusi dalam
pendidikan bagi anak. Dimana aspek lingkungan ini dibagi menjadi tiga yakni
lingkungan keluarga, lingkungan perguruan/sekolah dan lingkungan masyarakat. Konsep
ini dikemukakan oleh bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara. Konsep yang
beliau kemukakan kita kenal dengan Tri Pusat Pendidikan. Ketiga pusat
Pendidikan tersebut memiliki peranan penting yang seimbang dalam keberhasilan
pendidikan dan saling terkait satu dengan lainnya. Ketiganya menunjang sukses
dan tidaknya proses pembelajaran bagi anak.
Pendidikan holistik adalah pendidikan untuk
membangun tumbuh kembang anak dengan mengembangkan segala potensi yang ada pada
diri anak secara seimbang yang nantinya menghasilkan kebijaksanaan dan
nilai-nilai kemanusiaan sehingga dapat melahirkan generasi bangsa yang
merupakan cikal bakal dari Profil Pelajar Pancasila yang Beriman dan Bertakwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia: Pelajar Indonesia yang
berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan
Yang Maha Esa, pelajar yang memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta
menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Mandiri: Pelajar
Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas
proses dan hasil belajarnya dan memiliki kesadaran akan diri dan situasi yang
dihadapinya. Bernalar Kritis: Pelajar Indonesia yang mampu secara objektif
memproses informasi, baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan
antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan
menyimpulkannya. Gotong Royong: Pelajar Indonesia yang memiliki kemampuan untuk
melakukan kegiatan secara bersama-sama, berkolaborasi dengan suka rela agar
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Berkebhinekaan
Global: Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan
identitasnya dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya
lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya
budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Filosofi Ki Hadjar Dewantara anak tumbuh
sesuai dengan kodratnya masing-masing artinya bahwa mereka dapat mengembangkan
potensi yang dimiliki untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya.
Mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki murid dapat dilakukan guru dengan
mengidentifikasi apa yang menjadi minat mereka dan keahliannya. Murid di SMA
Negeri 22 Garut memiliki keanekaragaman bakat yang dimiliki, mereka ahli dalam
hal tertentu seperti ada yang bisa bermain sepak bola, bola volley, futsal, dll.
Hal tersebut bisa dikembangkan dan menjadi landasan mereka untuk menggapai
prestasi melalui kegiatan atau program yang dinamakan Program Pekan Olah Raga
Antar Warga Sekolah (Murid, Guru dan Tenaga Administrasi Sekolah)
2. Kegiatan Aksi Nyata
Pekan Olah Raga Antar Warga Sekolah adalah
salah satu program yang melibatkan murid dan seluruh warga sekolah untuk mengembangkan minat dan
bakatnya dalam bidang olahraga. Selain mengembangkan minat dan bakat mereka, kegiatan
ini juga melibatkan suara, pilihan dan kepemilikan murid. Suara murid yakni
murid dapat menyampaikan aspirasinya terhadap program berupa semangat dan
keinginan yang kuat. Pilihan murid yakni murid bebas memilih lomba atau
kegiatan apa yang diminatinya sesuai dengan bakat yang dimiliki. Sedangkan
kepemilikan murid adalah mengajak murid untuk ikutserta dalam program ini,
antusias murid sangat diperlukan sehingga program dapat berjalan dengan baik.
Melalui program atau kegiatan Pekan Olah Raga
Antar Warga Sekolah ini dapat mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial
secara positif, arif dan bijaksana, melatih keterampilan yang dibutuhkan murid
dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya, dan menumbuhkan
daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan
kesulitan.
Aksi nyata pengelolaan program yang berdampak
pada murid di maksudkan untuk mewujudkan kepemimpinan murid yang melibatkan
suara, pilihan, dan kepemimpinan murid. Program ini diharapkan dapat memenuhi
beberapa nilai-nilai dalam profil pelajar pancasila seperti berakhlak mulia,
gotong royong, mandiri, dan kreatif. Program ini dilakukan setelah penilaian
akhir semester dengan tujuan mengembangkan minat dan bakat murid dalam bidang
olahraga. Selain itu tujuan lain dari aksi nyata ini adalah menjalin kolaborasi
dengan warga sekolah dalam pemanfaatan aset yang dimiliki sekolah dengan
melibatkan modal manusia, lingkungan, fisik, dan finansial
3. Hasil Aksi Nyata
Dengan terlaksananya program Pekan Olah Raga
Antar Warga Sekolah ini, maka program ini pada dasarnya di rancang sebagai
wadah untuk menyalurkan bakat murid di sekolah dalam bidang olahraga. Murid
sangat perlu mengembangkan bakatnya agar lahir generasi terbaik
penerus bangsa. Kegiatan ini sangat berdampak pada murid yang dapat membiasakan
kepemimpinan murid dengan melibatkan suara, pilihan, dan kepemilikan murid.
Hasil aksi nyata di SMAN 22 Garut ini
menunjukan bahwa adanya semangat dan antusias keikutsertaan dari semua warga
sekolah baik guru, tenaga administrasi sekolah, maupun murid. Kepala sekolah
sebagai penanggungjawab kegiatan sangat mendukung diadakannya program ini. Guru
sebagai panitia atau juri dalam lomba terlihat sangat memerhatikan saat
berjalannya lomba dan murid sangat semangat mengikuti lomba karena membawa nama
kelas mereka pada saat pertandingan tentunya menjadi kebanggaan bagi mereka
sendiri dan tak lepas dari bimbingan dan dukungan dari wali kelas mereka.
Pekan Olah Raga Antar Warga Sekolah di
laksanakan setiap akhir penilaian semester selama sepekan sebelum penerimaan
laporan hasil belajar. Berbagai macam lomba bidang olah raga yang terdapat dalam
kegiatan ini, seperti pertandingan bola volley, bola basket, dan futsal. Lomba-lomba
tersebut tentunya sangat berdampak pada murid terutama dalam mengembangkan
bakat yang mereka miliki dan kepemimpinan murid. Selain itu juga sekolah sangat
berperan dalam kegiatan ini karena melibatkan aset yang dimiliki sekolah
seperti modal manusia, lingkungan, fisik, dan finansial. Modal manusia seperti
guru dan murid, modal lingkungan seperti lapangan yang cukup luas yang dapat
dipakai sebagai sarana pertandingan olahraga, dan modal finansial sebagai
sumber pendanaan program dari sekolah. Sehingga dengan terlaksananya program
ini secara rutin setiap akhir semester maka akan terwujud lingkungan yang
mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan
bijaksana, lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam
proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya, dan lingkungan yang
menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah
kesempitan dan kesulitan
B. Feeling (Perasaan)
Perasaan saya pada saat merencanakan aksi
nyata ini saya merasa tertantang karena program ini melibatkan seluruh warga
sekolah terutama guru dan murid. Kepala Sekolah dalam hal ini sebagai
penanggung jawab, Tim Kesiswaan dan guru sebagai penyelenggara dan panitia
lomba sekaligus sebagai tim penilai, seluruh warga sekolah, termasuk murid
sebagai peserta lomba. Pembentukan panitia mendorong kolaborasi dengan
rekan guru lainnya yang terlibat tentunya membutuhkan perencanaan yang matang
agar program terlaksana dengan baik.
Perasaan saya saat program ini terlaksana,
saya merasa bahagia dan bangga. Bahagia bisa berkolaborasi dengan rekan guru
lainnya dalam pelaksanaan program sehingga program ini dapat terlaksana dengan
baik dan saya sendiri juga terlibat sebagai panitia. Bangga bisa melihat warga
sekolah, terutama murid dapat berekspresi dan mengembangkan bakat yang mereka
miliki dengan semangat dan antusias dari mereka saat mengikuti program Pekan
Olah Raga Antar Warga Sekolah ini.
C.
Findings (Pembelajaran)
Pembelajaran yang saya dapat dari program Pekan
Olah Raga Antar Warga Sekolah yaitu saya semakin sadar bahwa program yang
berdampak pada murid berperan penting dalam proses pembelajaran murid baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dalam melakukan aksi nyata ini, saya
juga menemukan kegagalan dan keberhasilan. Kegagalan dari aksi nyata program
ini adalah tidak semua warga sekolah dapat mengikuti kegiatan tersebut, karena
hanya beberapa perwakilan kelas yang memiliki bakat, minat dan potensi saja
yang mengikutinya. Sedangkan keberhasilan dari program ini sangat berdampak
pada murid di mana melalui program ini kita dapat melihat bakat yang dimiliki
murid dalam bidang olahraga yang dapat dikembangkan ke depannya agar murid
mencapai prestasi sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Selain itu program
ini juga sangat melatih kepemimpinan murid, mereka sangat percaya diri
menyalurkan bakatnya, adanya kolaborasi dengan seluruh warga sekolah agar
mereka ikut serta mengikuti lomba dan menjadi juara mewakili kelasnya
mencerminkan profil pelajar pancasila.
Aksi nyata ini juga memberikan banyak
pelajaran penting bagi saya, yaitu bagaimana menyusun suatu program yang
berdampak pada murid melalui pendekatan inkuiri apresiatif BAGJA, dan melaksanakan
MELR (Monitoring, Evaluasi, Learning dan Reporting), serta menerapkan Manajemen
Risiko dalam setiap program yang dilaksanakan.
Selain itu saya menyadari pentingnya menjalin
kerjasama dan kolaborasi dengan warga sekolah dalam hal ini berkoordinasi
dengan Kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan, rekan guru dan TAS yang
turut membantu terlaksananya program, dan murid sebagai target utama dalam
pelaksanaan program ini. Rasa percaya
diri saya juga mulai meningkat dalam mengaktualisasikan apa yang menjadi
program bagi murid.
D. Future (Penerapan ke depan)
Berdasarkan hasil aksi nyata yang telah
dijalankan, maka rencana kegiatan yang akan diterapkan ke depan agar program
yang dilaksanakan dapat diterapkan secara rutin dan lebih baik dari kegiatan
saat ini. Kegiatan ekstrakurikuler bidang olah raga di dorong untuk lebih
membantu murid dalam mengembangkan bakat, minat dan potensi mereka sesuai
dengan bidangnya masing-masing. Selain itu, kegiatan Pekan Olah Raga Antar
Warga Sekolah selanjutnya diharapkan dapat menyelenggarakan pertandingan olah
raga yang lebih variatif seperti ditambah dengan kegiatan pertandingan olah
raga tenis meja, badminton, atletik, dll.
Ke depannya persiapan kegiatan dapat
dilakukan dengan rentang waktu lebih lama, agar hasilnya semakin optimal. Kegiatan ini akan berjalan
berkelanjutan dengan menerapkan Monitoring dan Evaluasi yang beriringan karena
sumber belajar lingkungan siswa sangatlah mendukung proses pembelajaran murid.
E.
Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1. Rapat Koordinasi dan Persiapan Kegiatan
Gambar 1.2. Rapat Koordinasi dan Persiapan dengan Murid (Pengurus OSIS) |
Gambar 1.3. Sosialisasi Program Kegiatan |
Gambar 1.4. Pelaksanaan Kegiatan |
Gambar 1.5. Pelaksanaan Kegiatan |
F. Video Refleksi Aksi Nyata